Matanya terus meneteskan air mata. Turun, menuruni kedua pipinya
yang putih. Terus ke dekat dagunya. Dan jatuh perlahan. Dari setiap
tetesan air matanya, ia merasa bersyukur atas pertolongan Allah. Allah
telah mendamaikan hatinya yang kesepian. Allah telah menenteramkan
hatinya yang gundah. Ia merasa tak sendiri lagi. Karena Allah selalu
bersamanya.
Bibirnya basah karena terus berdzikir, memuji Asma
Allah. Ia pejamkan kedua matanya untuk mentafakuri betapa besar kasih
sayang Allah padanya. Ia merasa malu, bahwa selama ini ia jauh dari
Allah. Ia tak pandai mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Dan ia tak pandai
memanfaatkan waktu yang diberikan Allah padanya. Ia memohon ampunan
pada Allah. Berharap semoga dosa-dosanya dihapus.